Cerpen: KETIKA CINTA MEMANDANG AGAMA

banner 468x60

Sungguh berat ketika cinta dan perasaan menyatu dalam jiwa. Keinginan akan selalu kebersamaan, menjadikan segala rasa bertambah. Risa nama perempuan yang berusia 22 tahun yang baru saja berulang tahun. Memasuki dunia kerja, dia berkenalan dengan rekan kerjanya, katakan dia Reno. Cowok pintar yang menurut Risa dia cukup asyik untuk sekedar diajak berbicara sharing. Karena Reno adalah sosok yang cuek tapi sangat senang bercanda dan tak pernah kenal  lelah.

Sebelumnya kami sudah pernah dekat dan pernah  menjalani hubungan yang cukup lama, karena hubungan Risa dan Reno hanya jarak yang memisahkan. Dua tahun berlalu kami tak pernah bertemu maupun untuk berintraksi melalui Hp. Tak ku sadari semuanya dipertemukan kembali, pada saat itu aku berkerja dengannya dengan lokasi yang sama.

Reno, sosok cowok yang mempunyai style dalam beerpenampilan, tidak romantic, tidak menjanjikan yang tidak pasti dan itu merupakan  type laki – laki idaman Risa. Tetapi, sayang Reno dan Risa berbeda agama. Dan, itu yang  membuat Risa untuk tidak berkhayal agar Reno menjadi  pacarnya maupun pendamping hidupnya. Reno  memang seringkali datang datang menemui Risa sebaliknya Risa pun seperti itu, tetapi hanya untuk sekedar bercanda untuk menanyakan pekerjaannya.

Pada suatau malam Hp Risa pun berbunyi dan itu dari Reno.

Reno : ” Blom tidur jelek?”

Risa : ” Tumben sms,?biasanya ga pernah sms karena sibuknya luar biasa, iya gw belum tidur, kenapa?”

Reno : ” Iya nih belum ngantuk, kamu lagi apa???”

Risa : ” hahaha tumben sms kamu, aku, biasanya juga gw lo…. hehhehhehe ” (ledek Risa)

Reno : ” Gak boleh yah aku ngomong seperti itu?dan mencoba untuk sayang”

Risa : ” Yehhhh sayang”an ma gw, ntar sayang beneran loh”

Reno : ” Kalau aku sayang beneran dan suka beneran sama kamu gimana?”

Risa : ” Udah yah Ren, gw mulai  ngantuk, gw tidur ya Ren. Bye Reno…. See you tomorrow… “

Hari berganti seringkali pertemuan itu membuat kami menjadi semakin dekat, diwaktu itu aku sering sekali membuat Rena marah, dengan memperkenalkan teman – teman perempuanku yang sangat cantik – cantik dan sama dengan agamanya. Tetapi dia tak pernah mau dan semakin dia marah karena aku memperkenalkan perempuan lain pada saat aku sedang pendekatan.

Beberapa hari kemudian, semuanya seperti biasa, tiba waktunya adalah perayaan besarnya agama Risadimana hari itu hujan besar sekali dia katakan  pada Reno,melalu pesan.

Risa : ” Kalau memang kamu benar2 sayang sama ku, aku ingin kamu datang menemui aku diacara perayaan ku kalau kamu datang kamu benar – benar saying tapi kalau kamu tidak datang omonganmu yang biasa kamu katakana aku anggap itu omong kosong” ( Pesan Risa ).

Tak ku sangka semua itu, Reno datang dengan hujan – hujanan dan Reno baru pertama kali datang ketempat itu. Dan dia memberikan  pesan  kepadaku.

”Aku udah sampai dibawah, aku di pombensin. Kamu dimana?”

Aku hanya tersenyum dan memandang sms Reno, yang tak kubayangkan dia tak pernah tau jalan. Dia datang terkena hujan, tetapi dia tetap datang. Aku ingin keluar acara pun belum selesai, aku pun menyuruh dia masuk tetapi dia hanya katakana.

Reno : “ Baju ku sangat basah, aku malu untuk masuk karena baju aku basah.”

Risa : ” Aku belum selesai ibadah, tunggu dibawah ya. Aku piker kamu tidak jadi datang. “

Tak lama selesai ibadah aku pun pulang, dan mulai aku berbicara. Yang kulihat dia terkena hujan, dengan basah dan kedinganan. Sedih ku melihat saat dia datang, dengan tulus hatinya.

” Apa benar kamu mencintai dan menyayangi aku ? ” sahut Risa menatap Reno.

” Aku udah hujan – hujanan dan aku gak tau jalan, Cuma mau ketemu kamu, terus ini apa dong?. Sambil tersenyum dan memandang

Itu lah sikap Reno seperti biasa, dia tidak pernah romantic dan tak pernah menunjukan bahwa dia benar – benar sayang dan cinta terhadapku. Dia hanya tersenyum dan mengatakan aku jelek, dan itu yang membuat aku tak lupa canda tawanya.

Risa : “ aku hanya ingin dengar darimu kalau kamu memang sayang dan cintaku terhadapku aku hanya ingin bukti”

Reno : “ Apa ini bukan bukti? Aku sayang dan cinta sama kamu. “

Aky hanya bisa tersenyum dan memandangnya, ternyata sikap yang selama ini diberikan bernar – benar dia menyayangi ku tanpa teori dia lakukan ini dengan praktek dengan sepenuh hatinya.

“ Terima kasih kamu sudah membuat ku untuk yakin”

Tanggal 24 adalah hari jadi kamu, yang tak akan pernah aku lupakan.

Semua berlalu dengan senyuman dan canda tawa, sudah mengetahui bagaimana sikap masing – masing. Entah mengapa saat kami mulai untuk menunjukan keseriusan satu lain, mulai ada kebimbangan pertengkaran yang mungkin itu hanya sebentar kami bertengkar. Mengapa pada saat ada keinginan keseriusan mulai timbulnya perbedaan pendapat kami, tak hanya disitu saja, membuatku bingung sikap apa yang harus ambil. Jika ini memang tujuanNya terjadialah, tapi kalau tidak aku ingin melupakan ini semua.

Risa : ” Ren, hubungan ini. Kita belum menemukan jalan keluar untuk kedepannya, sedangkan aku ingin hubungan berjalan serius dan ini bukan sekedar permainan” .

Reno : ” Risa, aku pun ingin seperti mu selalu bersama samapai maut memisahkan. Disisi lain aku pun bingung dan sikap apa yang harus aku ambil, aku hanya bisa katakan kita berdoa agar Tuhan membukakan jalan agar kita bisa melewatinya. Aku pun ingin bersamamu dan selalu bersamamu tetapi kita tidak tahu tujuan Tuhan seperti apa, kita berdoa saja”

Itulah sikap Reno yang selalu membuat aku semakin ingin mengenalnya, yang tak pernah berjanji tetapi dia langsung mengambil sikap dan meyakini ku untuk bisa menjalaninya. Terkadang dia ikut bersamamu beribadah, menjemputku dengan senyuman manisnya.

Bimbang dan bingung, tapi tak mungkin selalu seperti ini aku ingin kepastian yang jelas dan seimbang.

Risa : “ Reno akan kah hubungan ini berlanjut jika semua ini tak dapat kita pecahkan? “

Reno : “ aku yakin bisa “

Risa :” mungkin semua ini hanya disini saja, aku tak ingin melukai satu sama lain. Dan aku tak inign semua ini terpecah pada saat kita mulai memikirkan masa depan. Dan aku ingin semua ini didasarkan dengan keyakinan kita, dan aku ingin semua dapat memahami kita dengan adanya hubungan ini. Dan aku yakin kamu pasti mengerti dengan apa yang ku katakana “

Reno : “ aku masih belum mengeri “

Risa : “ jika memang tujuan kita sama, aku yakin kita bersama. Dan aku yakin kita tak berbeda pendapat. Aku ingin hubungan ini ada kebersamaan yang selalu sama. “

Deras air mataku saat aku mengatakan seperti itu, dan tak pernah aku berkata seperti itu. Membuat aku semakin menangis, saat aku menatap wajahnya, yang membuatku bingung dan semakin merasa ini semua dapat kami jalani, tetapi semua ini Reno belum dapat membuat aku yakin, kalau aku bisa menjalani itu semua. Aku yakin kalau dia memang benar – benar dan tidak karena keterpaksaan dan tujuan Tuhan yang sama, kami dapat kembali tanpa harus ada perdebatan.

Kami saling membelakangi satu sama lain dan berjalan kearah tujuan kami masing dengan sedih dan mengeluarkan air mata yang sangat deras. Dan aku percaya jika memang itu tujuan Tuhan pasti akan dipertemukan kembali dengan sam,tetapi jika itu tak akan pernah terjadi biarlah ini menjadi persahabatan yang akan terjadi untuk selamanya.Good Luck

25 Februari 2013

Martha Pepi Septina

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *