Puisi sedih ini berjudul FANA merupakan kiriman dari sobat setia arisurachman.com. Kata katanya begitu indah dan sarat makna yang sangat dalam. Terimakasih banyak untuk sobat Megy Marita Rumadhani.
FANA
Dan butiran-butiran batu di bawahnya
Hanya bisa diam seribu kata
Tanpa suara, tanpa gembita
Tapi…..
Ini semua begitu indah
Kedamaian bisa kita rasakan
Kebahagiaan dapat kita nikmati
Desiran angin yang sepoi-sepoi
Menjadikan diri ini seperti melayang
Terbang sampai ke negeri sebrang
Menembus denting waktu di dunia ini
Tiba-tiba…..
Aku terbangun
Aku terjaga dari tidurku
Deringan alarm telah membangunkanku
Yang aku tahu
Aku adalah aku
Tapi, kenapa Tuhan?
Tubuhku terasa lesu
Hatiku yang mulai menentang
Air mata yang membasahi pipi ini
Menjadikan pengobat rinduku
Padamu…..dunia…..
Aku teringat akan keindahanmu
Dalam mimpiku malam ini
Udara yang begitu segar
Dan kicauan burung yang merdu
Kebersamaan, kedamaian
Menyelimuti Ibu Pertiwi ini
Harta, martabat, dan prestasi
Bukanlah jarak pemisah
Demonstrasi tak pernah terjadi
Ibu selalu tuturkan pesannya
Agar aku kelak jadi diri sendiri
Tak perlu menjadi orang lain
Sahabat…..
Aku tak bisa lakukan itu
Aku selalu melihat sekelilingku
Dunia terasa begitu mencekam
Mereka mengakui dirinya
Menjadi pembela bangsa
Mereka akan pecahkan penderitaan
Tapi, apakah itu benar?
Ini bukanlah cinta atau fatamorgana
Ini kenyataan yang harus dijalani
Tak boleh kau sesali
Karena kau yang buat sendiri
Nyanyian yang begitu indah
Diciptakan musisi ternama
Tak mungkin menjadi pelipur lara
Di hati ini yang gundah gulana
Butiran-butiran pelu yang terus menghantam
Menjadi saksi awal kehancuran ini
Puing-puing penderitaan begitu menyeramkan
Siapa lagi yang disalahkan
Tangisan, pelampiasan belaka
Teriakan, pembicaraan tak berguna
Lumuran darah di badanmu
Bagai cahaya kemuraman
Ku ukir derita ini di atas bebatuan
Aku memang bodoh
Tak berguna, tak bisa menyelami
Dunia fana yang mengerikan ini
by: Megy Marita Rumadhani.