Puisi Patah Hati: MASIH INGATKAH

banner 468x60

Puisi patah hati berikut adalah kiriman dari sobat Megy Marita Rumadhani, dia adalah salah satu sobat setia arisurachman.com. Puisi puisi yang dibuat sangat indah. Mudah mudahan puisi ini tidak sedang menggambarkan perasaannya yang sedah gundah. Mudah mudahan sobat Megy Marita Rumadhani, selalu bahagia dengan hobinya menulis puisi. Ditunggu karya karya yang lain.

 

MASIH INGATKAH

Aku menemukanmu dibalik dunia maya,
Engkau seakan muncul dari berjuta – juta user
Tapi entah kenapa hanya kamu,
dan kamu
yang mampu mencuri perhatianku
Mencuri rasa di hati ini, yang sebenarnya sulit aku lepas
Ya, engkau tanamkan rasa di hatiku

Mengenalmu melalui dunia yang sering aku jelajahi
Menyimpan rasa terhadap seseorang yang mungkin saja bohong
Menerima ungkapan rasa sayang, yang kala itu masih dicintai gadis lain
Seakan sirna begitu saja
Lenyap, kalah dengan pancaran koneksi internet
Yang semakin menyatukan kita

         Andai aku diizinkan jujur. . . .
         Aku menyimpan rasa terhadapmu. . .
         Sejak pertama kali kamu merespon tanyaku. . .
         Entah, tapi rasa apa itu. . .
         Mungkin, rasa ingin mengenalmu
         Lebih jauh, lebih dalam
         Namun, kala itu. . .
         Kita masih sama saling bersama orang lain
         Entah percaya atau tidak
        
Aku muak kala itu, ada rasa ingin menjauhimu
Hingga akhirnya, waktu dan kesempatan yang membawaku di kota dimana kamu tinggal
Masih teringat jelas di benakku, kamu mengirimiku pesan ketika aku dalam perjalanan
Hah………..senyum pahit
Aku menganggapnya biasa saja
Ego tidak acuhku yang menjawab pesanmu itu
Dan kali ini, aku ungkapkan
“Maaf, kala itu aku seperti itu”

Itulah tulisan yang menurutmu biasa saja
Tetapi, luar biasa di benakku
Itulah yang meleburkan rasa geram di hatiku
Ketika aku tahu, statusmu di buku muka
Engkau sedang menjalin hubungan dengannya
yang entah siapa aku tidak tahu

Aku lega. . .
Engkau mempunya rasa yang sama
Meski masih pura – pura
Tapi bagaimana dengan keberadaannya
Atau bagaimana dengan keberadaanku
Aku yang penggusur
Atau dia yang salah tempat
Atau kamu yang salah menempatkan aku dan dia
Aku hanya menggeleng kepala
Ditemani air mata
Yang untuk apa, aku sendiri tidak tahu
Mengalir tiada henti

      Hari berganti hari
      Kamu semakin menepati janjimu
      Janji untuk bertemu
      Janji untuk mulai ungkapkan segala tentangmu
      Dan satu janji yang aku “was – was” kan
      Itulah menjaga hati
                 
                          Kotaku yang jauh disana
                          Kotamu yang hanya disini
                          Kota kita berjarak 400 kilo meter
                          Kala aku pulang ke kotaku
                          Kini, ada rindu kepadamu
                          Ada kepercayaan yang aku pertahankan
                          Dan ada keinginan
                          Ayo ke kotaku bersamaku
                          Bertemu keluarga kecilku

Sudahlah. . . .cukup
Kini aku telah menjalani hari – hari bersamamu
Engkau menjadi sosok yang penting
Menjadi penyemangatku dalam meraih ilmu
Menjadi penjaga akan kelakuanku, yang konyol

Aku menemukan sosok pada dirimu
Sosok ayahku di dirimu
Menjaga, mengayomi, dewasa, ngemong, dan paham akan mauku

Tuhan. . .
Jika dia kelak untukku. .
Jaga slalu dirinya
Entah ketika aku berada di sisinya
Atau ketika aku jauh dari sisinya
Jaga hatinya, jaga raganya
Dari segala fatamorgana di dunia ini
Hapuskan luka di hatika
Tumbuhkan senyuman di hatinya
Jangan biarkan senyuman beku menyelimutinya
Dan. .jaga juga hatiku
Terima kasih My Pretty Boy. . .
Kaki ini akan melangkah, mengikuti perjalanan dan liku liku hatimu. .Jaga hati

by: Megy Marita Rumadhani

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *